Baca: 1 Korintus 15:31-34
Ayat Mas: 1 Korintus 15:33
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 8-9; 2 Korintus 3
Seorang tentara Inggris akhirnya divonis bersalah setelah terbukti memperlakukan tahanan perang Irak dengan keji di penjara Abu Graib. Barang buktinya? Sebuah foto ketika dirinya berpose sedang tersenyum sambil mengacungkan jempol, sementara di sebelahnya para tahanan tengah dianiaya. Dalam persidangan, hakim bertanya, bagaimana ia sanggup berpose sambil tersenyum tanpa rasa perikemanusiaan. Sang tentara menjawab, “Mulanya aku sudah menolak untuk difoto, tetapi teman-teman membujuk terus. Sekarang aku menyesal. Aku punya pilihan, tetapi aku memilih untuk melakukan apa yang teman-temanku ingin aku lakukan.”
Dalam bergaul, kita bisa terkena pengaruh buruk. Di jemaat Korintus, misalnya, ada sekelompok kecil orang tidak memercayai kebangkitan Kristus. Dengan gencar mereka tularkan ajaran ini kepada jemaat, sehingga banyak yang terpengaruh. Rasul Paulus mengingatkan supaya jemaat berhati-hati. Ajaran tentang kebangkitan Kristus adalah inti iman kristiani. Paulus sendiri berani mati mengabarkan Injil, tegar menghadapi “binatang buas”, karena yakin akan kebangkitan. Jika ia terpengaruh oleh ajaran sesat itu, pelayanannya akan terhenti. Apa yang bisa diberitakan jika Yesus mati dan tak bangkit?
Kita perlu bergaul dengan semua orang, bukan hanya dengan teman seiman. Namun, bersikaplah kritis terhadap pendapat teman. Uji kembali dengan firman Tuhan. Jangan sampai kita dipengaruhi nasihat yang menyesatkan. Apa yang baik bagi mereka belum tentu baik juga buat kita. Jangan demi solidaritas, kita kehilangan prinsip. Bukankah kita dipanggil untuk menjadi terang?
BERSAHABATLAH DENGAN ORANG DI SELURUH DUNIA
NAMUN JANGAN BERSAHABAT DENGAN DUNIA
Penulis: Juswantori Ichwan
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Pengaruh Teman&nama=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar