Baca: Kisah Para Rasul 9:36-39
Ayat Mas: Kisah Para Rasul 9:36
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 13-15; 2 Korintus 5Di sebuah tempat terpencil di Sulawesi Tengah, seorang hamba Tuhan yang masih muda menceritakan bahwa khotbahnya bukan cuma apa yang disampaikan lewat mimbar pada setiap hari Minggu. Khotbahnya yang sesungguhnya adalah apa yang ia lakukan di tengah jemaat. Ia menyulam sapu tangan sebagai hadiah hari Ibu; ia mengajari jemaat memasak minyak kelapa; ia mengajari anak-anak membaca dan menulis; ia mengajari para remaja bernyanyi dan menari; ia bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhannya; ia membawa hasil bumi ke pasar dan menukarnya dengan apa yang dibutuhkan oleh jemaat; ia berbagi cara mengolah hasil bumi dengan jemaat.
Tabita atau Dorkas dalam kisah Alkitab yang kita baca hari ini, adalah seorang perempuan biasa yang takut akan Tuhan. Ia tinggal di kota kecil bernama Yope--kota yang berada di tepi laut dan sama sekali bukan kota terkenal pada masa itu. Tabita tidak berkhotbah di mimbar. Namun, ia “berkhotbah” melalui perbuatan baik dan sedekah yang ia lakukan, antara lain dengan membuatkan pakaian untuk perempuan-perempuan miskin di kota itu. Ya, di sebuah kota kecil yang tidak terkenal, ada seorang murid Tuhan yang berhati mulia.
Barangkali Anda tinggal di sebuah daerah kecil, tidak terkenal sama sekali. Namun, pasti ada banyak hal---sesederhana apa pun, yang dapat Anda lakukan bagi Tuhan, yang menempatkan Anda di sana dengan maksud baik. Dan andai Tuhan punya catatan harian, saya membayangkan, di sana tertulis: “Di daerah … (tempat tinggal Anda) … ada seorang bernama … (nama Anda) …. Ia murid-Ku yang sangat rajin berbuat baik.” Bagaimana pendapat Anda?
WALAU HAMBA-NYA ADA DI TEMPAT TERPENCIL
DI HATI TUHAN IA SAMA SEKALI TIDAK TERKUCIL
Penulis: G. Sicillia Leiwakabessy
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Tempat Terpencil&nama=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar