Home

Anda pengunjung ke

Happy Birthday BPK PT

Happy Birthday BPK PT

Susunan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah Periode 2010 - 2012

Pemilihan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah yang dilakukan hari Minggu 7 NOvember 2010 pukul 13.00 mendapatkan hasil sebagai berikut :

KETUA : Kak Reco
SEKRETARIS : Kak Nila
BENDAHARA : Kak Tyas

Untuk sie pendukung yang lain akan dikoordinasikan lebih lanjut.

Selamat bertugas Kakak-kakak pengurus yang sudah terpilih.
Selalu berkarya untuk meningkatkan persekutuan dan untuk kemuliaan TUhan.

Tuhan Yesus memberkati

Jumat, 31 Juli 2009

Melayani Anak-anak

Melayani Anak-anak

Baca: Matius 18:10-14
Ayat Mas: Matius 18:14
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 58-60


Simon and Penny Hood, suami istri yang berkonsentrasi pada pelayanan anak, mengemukakan sebuah penghitungan statistik, bahwa saat ini populasi anak-anak di seluruh dunia, adalah yang terbanyak dari masa-masa sebelumnya. Dan paling tidak, ada satu miliar anak di dunia, yang belum mendengar tentang Kristus!

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk terus bekerja membagikan Injil, se­bab masih banyak “domba tersesat” yang perlu diselamatkan, khususnya anak-anak. Di Indonesia sendiri, bukankah jumlah anak-anak juga begitu besar untuk kita layani? Maka seperti Yesus berbelas kasih melihat lima ribu jiwa “kelaparan” di padang, kita pun perlu turut bekerja memberi mereka “makan”, yakni Injil itu sendiri, bahwa “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Dia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (1 Korintus 15:3,4).

Jika kita adalah seorang pelayan anak, sudahkah pengajaran yang kita sampaikan membuat anak-anak sungguh meminta Kristus memimpin hidup mereka? Tak sekadar mereka pintar menghafal cerita Alkitab dan menyanyi lagu rohani? Jika kita adalah orangtua, sudahkah anak-anak kita sungguh-sungguh menerima Kristus untuk masuk dan bertakhta di hati? Jika kita menyebut diri “murid Kristus”, sudahkah anak-anak yang tinggal di sekeliling kita mendengar berita tentang keselamatan yang ada di dalam Dia? Tuhan tak ingin “seorang pun dari anak-anak ini hilang” (ayat 14). Sudahkah anak-anak yang ditempatkan Tuhan di sekitar kita mendengar Injil yang menyelamatkan itu?


KARENA ANAK-ANAK ADALAH PEMILIK SURGA, MEREKA HARUS DENGAR BERITA YANG MEMBUKA PINTU SURGA

Penulis: Agustina Wijayani

http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Melayani%20Anak-anak&nama=

Kamis, 30 Juli 2009

Melayani Tuhan

Melayani Tuhan Baca: Matius 10:40-42
Ayat Mas: Matius 10:42
Bacaan Alkitab Setahun: Kidung Agung 5-8
Suatu kali gereja kami mengundang seorang pendeta untuk menyampaikan firman Tuhan dan bersaksi mengenai pelayanan yang telah ia lakukan dalam dua puluh tahun terakhir. Saya sangat terkesan dengannya; penampilannya sederhana. Ia berkhotbah tanpa jas dan dasi. Khotbahnya pun sederhana, tetapi pesannya sangat jelas. Namun, yang lebih membuat saya terkesan adalah hatinya. Ia memiliki hati untuk melayani orang-orang yang terpinggirkan; seperti anak-anak jalanan, anak-anak pedesaan, bahkan sampai kepada tahanan-tahanan. Dan, dari hatinya muncul keyakinan bahwa apa yang dilakukannya adalah benar, karena sesuai dengan perintah Allah.

Jika kita membandingkan keyakinan pendeta tersebut dengan ayat yang kita baca hari ini, memang benar demikian adanya. Tuhan sebenarnya memberikan sebuah tatanan pelayanan yang benar. Jika kita ingin melayani Tuhan, kita tidak perlu melakukan sesuatu yang spektakuler. Kita dapat memulainya dari hal sederhana: “memberikan secangkir air sejuk” bagi orang-orang yang terpinggirkan dan berkekurangan—”yang kecil ini”. Meski itu berarti juga berani keluar dari zona nyaman, untuk melayani yang kurang terlayani.

Entah sudah berapa lama konsep melayani Tuhan yang kita miliki hanya terbatas di dalam tembok gereja. Tentu apa yang kita lakukan di gereja selama ini tidaklah salah, tetapi dengan mengingat apa yang disampaikan Tuhan Yesus kepada kita, seharusnya kita juga memikirkan hal-hal di luar tembok gereja, terutama untuk melayani kaum yang Alkitab sebut sebagai “yang kecil”. Sudah saatnya kita melakukan kebenaran firman Tuhan ini.

Layani Tuhan seperti yang Tuhan mau

Penulis: Riand Yovindra

Rabu, 29 Juli 2009

Hidup Tak Bercacat di Mata Tuhan

TAK BERCACAT

Baca: 2 Petrus 3:9-15
Ayat Mas: 2 Petrus 3:14
Bacaan Alkitab Setahun: Nahum 1-3

Kota Bandung terkenal dengan Factory Outlet-nya. Tempat orang bisa berbelanja produk fashion dari merek ternama dengan harga miring. Pakaian sisa ekspor yang dijajakan di sana bagus-bagus. Harganya pun jauh di bawah harga outlet resmi. Namun, di antaranya ada pula barang yang tidak lolos kendali mutu (quality control). Produk ini cacat sedikit. Entah potongan, jahitan, bahan, atau warnanya tidak sesuai pesanan. Walaupun hanya cacat sedikit, pihak pemesan menganggapnya tidak layak ekspor!
Ketika memberitakan bahwa hari Tuhan pasti akan datang, Rasul Petrus menekankan betapa pentingnya kita hidup "tak bercacat dan tak bernoda" (ayat 14). Kata "tak bercacat" berkait erat dengan tradisi persembahan korban. Di Perjanjian Lama, setiap hewan korban harus diteliti dulu sebelum dipersembahkan. Ada semacam kendali mutu! Hanya yang dipandang tidak bercacat, yang pantas dipersembahkan kepada Tuhan. Bagi kita, hidup "tak bercacat" berarti berjuang terus agar hidup kita layak dipersembahkan bagi Tuhan. Masa penantian ini adalah kesempatan dari Tuhan untuk kita berbenah diri (ayat 9,15). Roh Kudus bisa membentuk kita sedikit demi sedikit, hingga kelak kita kedapatan tak bercacat saat kedatangan Tuhan.
Bagian mana dalam hidup Anda yang merupakan "cacat" di mata Tuhan? Sudahkah Anda berupaya membenahinya, atau masa bodoh dan berkata "cacat sedikit tidak mengapa"? Cepat atau lambat, kita semua harus menghadap hadirat Tuhan. Jangan sia-siakan kesempatan berbenah diri ini. Buatlah "proyek berbenah diri" jangka panjang, dengan pimpinan Roh Kudus!
MASALAHNYA BUKAN KAPAN DIA DATANG, MELAINKAN SUDAH LAYAKKAH KITA KAPAN PUN DIA DATANG?


Penulis: