Home

Anda pengunjung ke

Happy Birthday BPK PT

Happy Birthday BPK PT

Susunan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah Periode 2010 - 2012

Pemilihan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah yang dilakukan hari Minggu 7 NOvember 2010 pukul 13.00 mendapatkan hasil sebagai berikut :

KETUA : Kak Reco
SEKRETARIS : Kak Nila
BENDAHARA : Kak Tyas

Untuk sie pendukung yang lain akan dikoordinasikan lebih lanjut.

Selamat bertugas Kakak-kakak pengurus yang sudah terpilih.
Selalu berkarya untuk meningkatkan persekutuan dan untuk kemuliaan TUhan.

Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 11 November 2010

Jumat, 26 NOvember 2010 Hidup Bukan Sandiwara

Hidup Bukan Sandiwara
Baca: Matius 6:1-6

Ayat Mas: Matius 6:1
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 27-29; 1 Petrus 3

Ketika membaca koran-koran nasional, kita kerap menjumpai kisah-kisah bagaimana para politisi berusaha semaksimal mungkin membuat citra yang baik di mata masyarakat. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan biaya yang besar, terutama dalam masa kampanye, bahkan mengundang konsultan-konsultan asing untuk membuat pencitraan yang profesional. Tujuannya tentu saja untuk memberikan persepsi yang baik-baik tentang diri mereka kepada masyarakat, tetapi menyembunyikan atau menyamarkan semua hal yang buruk-buruk.

Kamis, 25 November 2010 Menjaga Lidah

Menjaga Lidah
Baca: Yakobus 3:6-12

Ayat Mas: Efesus 4:29
Bacaan Alkitab Setahun: Rut 1-4

Seorang guru tengah menjelaskan ke¬pada para muridnya tentang kekuatan kata-kata terhadap reaksi seseorang. Seorang muridnya berdiri dan memprotes, “Saya tidak setuju, Guru. Mana mungkin kata-kata punya efek besar terhadap diri kita!” Sang Guru membentak, “Duduk! Dasar anak bodoh!” Muka murid itu merah padam, malu bercampur marah, “Saya tidak menyangka Guru bisa berkata sekasar itu.” Sang guru berkata dengan suara lem¬but, “Maafkan saya yang terbawa perasaan. Saya benar-benar menyesal.” Murid itu pun menjadi tenang. Kemudian sang guru berkata lagi, “Lihat, hanya diperlukan beberapa kata untuk membangkitkan amarahmu dan dibutuhkan beberapa kata juga untuk menenangkan dirimu. Itulah kekuatan kata-kata!” Tidak sedikit masalah yang terjadi dalam hidup kita bersumber dari ketidakmampuan kita memilih kata-kata yang keluar dari mulut. Firman Tuhan hari ini mengingatkan, betapa berbahayanya jika kita tidak mampu menguasai lidah kita; tidak bijak memilih dan memilah perkataan yang terucap. Yakobus membandingkan lidah dengan api, yang walaupun kecil, dapat membakar hutan yang besar (ayat 5). Api bisa bermanfaat, tetapi juga bisa menghanguskan. Seperti itulah lidah. Maka, betapa pentingnya kita mengendalikan lidah. Berkata-kata hanya kalau itu bermanfaat, membawa berkat—meneduhkan, menghibur, menguatkan, memotivasi. Sebaliknya, kalau kita tahu itu tidak ada faedahnya apa-apa, tidak jelas kebenarannya, bahkan mungkin menyakiti orang lain, mendemotivasi, membuat perpecahan dan memanaskan suasana, lebih baik kita tidak usah berbicara. Dalam situasi demikian, diam berarti emas.

MENGGAPAI KETENANGAN DAN KEMATANGAN HIDUP BISA DIMULAI DENGAN MENGENDALIKAN LIDAH

Penulis: Ayub Yahya
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Menjaga Lidah&nama=

Rabu, 24 November 2010 Tutti Fratelli

Tutti Fratelli
Baca: 1 Yohanes 3:14-18

Ayat Mas: 1 Yohanes 3:18
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 22-23; 1 Petrus 1

Konon yang menggerakkan Henry Dunant untuk mendirikan organisasi Palang Merah Internasional adalah suatu pertempuran di sebuah daerah bernama Solferino, Italia, pada 1859. Saat itu, jatuh 38.000 korban luka maupun meninggal dari kedua belah pihak. Namun, hampir tidak ada orang yang peduli. Karena itu, Dunant menggerakkan warga sekitar untuk merawat, tanpa memedulikan latar belakang korban, di pihak mana ia berada. Tutti fratelli (semua adalah saudara) merupakan slogan mereka hari itu.

Selasa, 23 November 2010 Inisiatif untuk Berbuat Baik

Inisiatif untuk Berbuat Baik
Baca: Yakobus 2:13-17

Ayat Mas: Yakobus 4:17
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 20-21; Yakobus 5

Berniat tidak menambah dosa pada masa tuanya, seorang kakek memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan dunia luar dan hanya berdiam diri di kamarnya. Hari-harinya diisi dengan memuji Tuhan dan membaca firman Tuhan. Ia hanya bisa menikmati dunia luar dari jendela kamarnya. Suatu hari, kakek itu melihat—dari jendela kamarnya—seorang anak kecil yang sedang menyeberang jalan tepat di depan rumahnya. Tiba-tiba beberapa anak berandalan datang menghampirinya dan merebut uang si anak kecil. Sayangnya, kakek ini tetap hanya melihat tanpa melakukan tindakan apa pun yang dapat menyelamatkan anak kecil itu.

Senin, 22 November 2010 Terus Berlatih

Terus Berlatih
Baca: 1 Timotius 4:6-16

Ayat Mas: 1 Timotius 4:7
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 18-19; Yakobus 4

Ketika masih batita, anak bungsu saya kerap salah mengucap kosakata yang sedang ia pelajari. Misalnya, ia mengucap “ilkan” untuk kata “iklan”. Atau “korden”, saat seharusnya ia mengungkap ingin makan dengan “korned”. Atau juga “lobong” untuk kata “bolong”. Kesalahan anak saya mengeja kata, bisa terdengar menggelikan. Itu bukan kesalahan yang sengaja dibuatnya agar orang tertawa. Itu kegagalannya untuk berucap saat ia berharap bisa berkata benar. Saya bersyukur ia tidak takut berlatih untuk mengulang-ulang lagi kata-kata itu. Dari latihan yang terus-menerus, akhirnya ia bisa mengeja dengan benar.

MInggu, 21 November 2010 Takkan Kekurangan

Takkan Kekurangan
Baca: Mazmur 23

Ayat Mas: Mazmur 23:1
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 16-17; Yakobus 3

Seluruh jemaat terdiam ketika pendeta saya menceritakan pengalamannya mendampingi sang istri yang terkena kanker. Beliau menceritakan bahwa ada seorang rekan pendeta yang datang berkunjung dan memberikan ayat yang sudah sangat sering beliau khotbahkan, yakni Mazmur 23:1: “Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku.” Sebagai kesimpulan, rekan tadi mengatakan bahwa beliau pasti takkan kekurangan uang untuk menutup biaya pengobatan yang mahal, takkan kekurangan semangat untuk mendampingi, takkan kekurangan harapan untuk menanti yang terbaik, takkan kekurangan kekuatan untuk menjalani pengalaman ini. Takkan kekurangan ….

Sabtu, 20 November 2010 Kebebasan Sejati

Kebebasan Sejati
Baca: Yohanes 8:30-36

Ayat Mas: Yohanes 8:32
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 14-15; Yakobus 2

Banyak orang berpikir bahwa kebebasan identik dengan tidak adanya ikatan, penghalang, batasan, atau aturan yang mengikat. Namun, apakah kebebasan memang berarti kita bisa berbuat segala sesuatu sekehendak kita sendiri tanpa perlu memperhatikan aturan yang berlaku?

Jumat, 19 NOvember 2010 Penyakit KUKtukan

Penyakit Kutukan?
Baca: Imamat 13:1-8 & 45-46

Ayat Mas: Roma 15:7
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 11-13; Yakobus 1

Pada zaman dulu di Israel, ada anggapan bahwa penyakit kusta adalah penyakit kutukan; Tuhan mengutuk penderita penyakit tersebut. Itu sebabnya mereka harus disingkirkan dari tengah masyarakat. Di satu sisi, penyakit itu memang menjijikkan, menular, dan membawa kematian, karena saat itu belum ada obat-obatan seperti sekarang. Namun, tentu tidak benar Tuhan mengutuk. Perintah Tuhan untuk menjauhkan mereka dari masyarakat sesungguhnya adalah demi kebaikan semua orang, termasuk si penderita itu sendiri.

Kamis, 18 NOvember 2010 Mengalah

Mengalah
Baca: Kejadian 13:1-18

Ayat Mas: Kejadian 13:8
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 8-10; Ibrani 13

Ada sebuah cerita tentang dua kakak beradik yang hidup rukun. Rumah mereka bersebelahan. Sampai memasuki usia lanjut, tak sekali pun mereka berselisih paham. Perbedaan pendapat di antara mereka tentu ada, tetapi tidak membuat mereka bertengkar apalagi saling membenci. Suatu hari si adik berkata, “Saudaraku, kita telah lama hidup berdampingan, dan tidak pernah sekali pun kita bertengkar tentang apa pun. Aku punya ide, bagaimana kalau untuk sekali ini kita bertengkar.”

Rabu, 17 November 2010 Ide yang Konyol

Ide yang Konyol
Baca: Kejadian 18:10-14

Ayat Mas: Kejadian 18:14
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 5-7; Ibrani 12

“Televisi takkan dapat mempertahankan pasar yang diperolehnya setelah enam bulan pertama. Orang akan segera bosan memandangi kotak jati itu setiap malam.” Percayakah Anda, hal itu diucapkan oleh Darryl Zanuck (bos 20th Century Fox) pada 1946? Ya, pada saat itu ide mengenai televisi di ruang-ruang keluarga terasa konyol. Namun, apa yang berkembang sekarang telah mematahkan keraguan Darryl Zanuck.

Selasa, 16 November 2010 Bersikap tegas

Bersikap Tegas
Baca: Roma 6:1-14

Ayat Mas: Roma 6:12
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 3-4: Ibrani 11: 20-40

Saya punya satu kebiasaan buruk yang sulit hilang, yakni tanpa sadar mengucek-ngucek mata. Dan sekali tangan sudah mengucek, bisa lama baru berhenti. Sebenarnya saya tahu itu tak ada gunanya, dan tak membuat keadaan lebih baik. Hanya, melakukannya seolah-olah terasa “enak”, semakin lama semakin “enak”. Saya baru berhenti setelah mata menjadi merah dan terasa pedas, bahkan sakit. Sebenarnya jika saya mau bersikap tegas untuk berhenti ketika mulai melakukannya, tentu bisa. Namun, kerap kali saya meneruskannya karena merasa “masih enak”.

Senin, 15 November 2010 Bersatu untuk membangun

Bersatu untuk Membangun
Baca: Nehemia 2:17-3:4

Ayat Mas: Nehemia 2:20
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 1-2; Ibrani 11:1-19

Seorang pemuda membaca berita tentang tujuh balita gizi buruk yang meninggal. Dari situ ia terpanggil untuk bertindak. Di tengah kesibukannya sebagai karyawan swasta, si pemuda membentuk suatu proyek bersama beberapa teman. Mereka melatih ibu-ibu di daerah miskin terdekat untuk membuat kerajinan tangan. Keuntungannya diberikan kepada ibu-ibu dalam bentuk susu dan uang. Selanjutnya, proyek ini menular ke daerah lain.

MInggu, 14 November 2010 Disentil Tuhan

Disentil Tuhan
Baca: Yunus 1

Ayat Mas: Yesaya 6:8
Bacaan Alkitab Setahun: Ratapan 3-5; Ibrani 10:19-39

Dalam acara bincang-bincang kaum dewasa muda, saya diminta menjadi narasumber bersama seorang rekan yang jauh lebih senior dari saya, mewakili komunitas yang melayani orang miskin kota. Rekan saya ini sudah sangat lama melayani anak-anak jalanan secara penuh waktu. Saya pun banyak belajar darinya. Dalam perbincangan, seorang peserta bertanya kepada kami: “Sampai kapan kalian akan tetap setia atau kapan kalian akan berhenti melakukan pelayanan ini?”

Sabtu, 13 November 2010 Orang Kepercayaan

Orang Kepercayaan
Baca: Matius 4:18-22

Ayat Mas: Matius 4:20
Bacaan Alkitab Setahun: Ratapan 1-2; Ibrani 10:1-18

Ada sebuah acara televisi yang berjudul “The Apprentice” (Sang Murid). Di sana para peserta bersaing menunjukkan keahlian untuk menjadi orang kepercayaan Donald Trump, salah satu orang terkaya di dunia. Tentu saja para pesertanya adalah orang-orang berpendidikan yang terseleksi secara ketat. Dan, yang menjadi juara sudah pasti adalah seseorang yang memiliki potensi besar di dunia bisnis.

Jumat, 12 November 2010 Menemui 'Semua Orang'

Menemui 'Semua Orang'
Baca: Filipi 2:1-11

Ayat Mas: Filipi 2:3,4
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 51-52; Ibrani 9

Fred Eppinger ditunjuk menjadi CEO perusahaan asuransi besar, The Hanover Group, yang terancam bangkrut. Hari pertama berkerja, ia masuk kantor pukul enam pagi. Karena pintu utama masih tertutup, ia masuk lewat kantin. Di situ ia bertemu pegawai kantin, dan meminta dibuatkan secangkir kopi. “Boleh saja,“ kata pegawai itu, “Tetapi, siapa sih Anda?” Fred menjelaskan bahwa ia adalah CEO yang baru dan ini adalah hari pertamanya. Dengan kaget si pegawai berkata bahwa ia sudah bekerja selama empat belas tahun dan tak pernah ada orang penting yang menginjakkan kaki ke situ, atau mengajaknya berbicara. Kemudian, Fred duduk dan menanyainya tentang apa yang ia pikirkan tentang perusahaan. Selanjutnya, lewat kedekatan hubungan dan komunikasi dengan karyawan, ia berhasil menyelamatkan Hanover.

Kamis, 11 November 2010 Tidak Boleh diceraikan Manusia

Tidak Boleh Diceraikan Manusia
Baca: Matius 19:1-8

Ayat Mas: Matius 19:6
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 50; Ibrani 8

Serombongan turis Amerika yang berwisata di pedalaman Tiongkok berpapasan dengan arak-arakan meriah. Sebuah arak-arakan pernikahan; pengantin pria sedang menjemput pengantin wanita untuk menuju balai pesta. “Siapa yang wajahnya ditutup cadar tebal itu?” tanya para turis. “Pengantin wanita,” sahut pemandu lagi. “Mengapa wajahnya harus ditutup?” “Di desa ini, orangtua menjodohkan anak-anaknya, dan seorang pengantin dilarang melihat calon pasangannya sampai resmi menikah,” jelas si pemandu.

Rabu, 10 NOvember 2010 Pahlawan

Pahlawan
Baca: 2 Samuel 1:17-27

Ayat Mas: Amsal 22:1
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 48-49; Ibrani 7

Di Alkitab ada catatan kontras tentang kematian dua tokoh dalam sejarah Israel. Yakni Yonatan, putra raja Saul, dan Yoram, putra raja Yosafat. Apa yang kontras? Yonatan, kematiannya ditangisi dan sosoknya dihormati sebagai pahlawan. Secara khusus bahkan Daud menciptakan nyanyian ratapan yang mengagungkan kepahlawanannya dan ayahnya, Saul. Ia wafat sebagai orang yang dicintai (ayat 23). Sebaliknya, mengenai Yoram, 2 Tawarikh 21:20 mencatat, “Ia meninggal dengan tidak dicintai orang.”

Selasa, 9 November 2010 Tidak Kehilangan Senyum

Tidak Kehilangan Senyum
Baca: 2 Tawarikh 20:1-18

Ayat Mas: 2 Tawarikh 20:15
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 46-47; Ibrani 6

Di sebuah desa kecil yang setahun sebelumnya hancur karena gempa bumi, tinggal seorang ibu sebatang kara. Ibu itu terkenal karena senyumnya yang lembut kepada setiap orang yang dijumpainya. Suatu hari seorang pemuda bertanya, “Ibu selalu tersenyum, apakah Ibu tidak pernah merasa susah?” Ibu itu menjawab, “Pernah. Setahun yang lalu saya kehilangan semuanya; suami, anak-anak, cucu-cucu, dan harta benda karena gempa bumi. Saya hanya punya baju di badan, tanpa sanak keluarga dan hidup terlunta-lunta.” “Lalu sejak kapan Ibu bisa kembali tersenyum?” tanya pemuda itu lagi. “Sejak saya menyadari, bahwa saya masih memiliki Allah,” jawab ibu itu pula.

Senin, 8 November 2010 Perjumpaan yang mengubahkan

Perjumpaan yang Mengubahkan
Baca: Yohanes 4:1-14

Ayat Mas: Yohanes 4:13,14
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5

Pernahkah hati Anda tertambat pada sesuatu atau seseorang? Sesuatu yang menambat hati kita pasti istimewa dan mengesankan; lalu menciptakan kenangan tersendiri dalam ingatan. Lebih dari itu, mungkin ia juga dapat mengubah jalan kehidupan kita selanjutnya.

Demikianlah yang terjadi pada suatu siang di Sikhar. Ada dua orang yang belum pernah saling jumpa. Mereka tampak berbeda. Yang satu lelaki, yang satu perempuan; yang satu Yahudi, yang lain Samaria; yang satu haus dan tak punya timba, yang satu lagi siap mengambil air dengan timba. Kedua orang ini bertemu di sumur. Alangkah mengejutkan karena lelaki tanpa timba yang haus itu justru memiliki air hidup yang membuat siapa pun yang meminumnya tak haus lagi. Sementara perempuan yang siap menimba, ternyata adalah pihak yang mendambakan air hidup itu.

Penjumpaan dan percakapan dengan lelaki itu begitu memesona dan mengubah hidup perempuan Samaria ini. Ia berubah—dari perempuan yang status sosialnya direndahkan karena kehidupan seksual yang mencengangkan, menjadi perempuan penginjil (ayat 28,29). Ya! Setelah berjumpa dengan Yesus, ia bersaksi bahwa dahaga hatinya telah lenyap, diganti dengan air hidup yang terus mengalir. Mengapa? Sebab Yesus menyentuh hati yang haus dan mengalirkan kehidupan baru di hati perempuan itu.

Apabila Anda mengalami dahaga jiwa yang membuat Anda merasa hampa dan mencari-cari, datanglah dan mintalah air hidup kepada Yesus. Minta Tuhan berkarya; mengubah, memperbarui, dan menyegarkan segenap aspek hidup Anda—pikiran, perkataan, tindakan, karakter, dan sebagainya.

KRISTUS MENAWARKAN AIR KEHIDUPAN
SUPAYA SETELAH MEMINUMNYA, KITA TAK PERNAH LAGI KEHAUSAN
Penulis: Daniel K. Listijabudi
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Perjumpaan yang Mengubahkan &nama=

Minggu, 7 November 2010 Terlalu sibuk

Terlalu Sibuk
Baca: Hagai 1:1-11

Ayat Mas: Hagai 1:9
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 40-42; Ibrani 4

Kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Palembang, dan sebagainya mengalami perubahan yang drastis dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Sekarang, kota-kota tersebut bertambah macet. Kendaraan bermotor makin banyak. Orang bertambah sibuk. Tak tampak lagi kota yang lengang dan santai. Perubahan ini juga sangat berdampak kepada cara orang berlalu lintas. Orang semakin egois dalam berkendaraan, tidak peduli lagi dengan pengendara yang lain; serobot sana serobot sini; yang penting saya sampai duluan. Ternyata bertambah sibuknya manusia, berdampak pada semakin berkurangnya kepedulian manusia terhadap hal yang lain.

Hal serupa terjadi juga dengan bangsa Israel pada zaman Hagai. Mereka sangat sibuk mengurus urusannya masing-masing (ayat 9), sehingga mereka tidak peduli dengan urusan rumah Tuhan. Mereka berlomba-lomba mempercantik rumah sendiri (ayat 4), sehingga rumah Tuhan yang sudah menjadi reruntuhan pun tidak lagi diperhatikan.

Allah menegur mereka melalui Hagai agar mereka tidak hidup untuk diri sendiri saja. Allah mau agar mereka memperhatikan rumah Tuhan juga. Bukannya Tuhan merasa kurang diperhatikan, melainkan agar mereka menyadari kehadiran Tuhan serta berkat-berkat-Nya di tengah mereka.

Ketika kita semakin sibuk, berhati-hatilah karena kesibukan akan menggerus hal-hal penting lain di hidup kita; seperti bersosialisasi, kepedulian terhadap keluarga, kesehatan pribadi, bahkan kedekatan kita kepada Tuhan. Perlambat kecepatan; lihatlah kembali ke kiri, ke kanan, banyak hal perlu mendapat perhatian kita.

JANGAN BIARKAN KESIBUKAN MENGENDALIKAN KITA
KITALAH YANG HARUS MENGENDALIKAN KESIBUKAN

Penulis: Riand Yovindra
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Terlalu Sibuk&nama=