Home

Anda pengunjung ke

Happy Birthday BPK PT

Happy Birthday BPK PT

Susunan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah Periode 2010 - 2012

Pemilihan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah yang dilakukan hari Minggu 7 NOvember 2010 pukul 13.00 mendapatkan hasil sebagai berikut :

KETUA : Kak Reco
SEKRETARIS : Kak Nila
BENDAHARA : Kak Tyas

Untuk sie pendukung yang lain akan dikoordinasikan lebih lanjut.

Selamat bertugas Kakak-kakak pengurus yang sudah terpilih.
Selalu berkarya untuk meningkatkan persekutuan dan untuk kemuliaan TUhan.

Tuhan Yesus memberkati

Senin, 26 Juli 2010

IMPT, 25 Juli 2010 Mahakarya CiptaanNya yaitu Ikan

Pembacaan Alkitab masih dari Kejadian 9 : 2
Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan.

Syallom PTerz...
Setelah minggu lalu kita belajar tentang burung, sekarang kita  akan bersama-sama belajar tentang ikan.
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).


Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.

Ikan adalah kelompok parafiletik: ini berarti, setiap kelas yang memuat semua ikan akan mencakup pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini, pengelompokan seperti Kelas Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak digunakan lagi.

Berikut adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang biasa disebut sebagai ikan:

Subkelas Pteraspidomorphi (ikan tak berahang primitif)

Kelas Thelodonti

Kelas Anaspida

(tidak berstatus) Cephalaspidomorphi (ikan tak berahang primitif)

(tidak berstatus) Hyperoartia

 Petromyzontidae (lamprey)

Kelas Galeaspida

Kelas Pituriaspida

Kelas Osteostraci

Infrafilum Gnathostomata (vertebrata berahang)

Kelas Placodermi (ikan berperisai, punah)

Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan: hiu, pari)

Kelas Acanthodii (hiu berduri, punah)

Superkelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati: mencakup hampir semua ikan penting masa kini)

Kelas Actinopterygii (ikan bersirip kipas)

Kelas Sarcopterygii (ikan sirip berdaging/ikan bersirip cuping)

Subkelas Coelacanthimorpha (coelacanth)

Subkelas Dipnoi (ikan paru)

Ekologi ikan

Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara untuk dipamerkan dalam akuarium.

Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton.

Overfishing adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan penangkapan ikan secara berlebihan. Fenomena ini merupakan ancaman bagi berbagai spesies ikan. Pada tanggal 15 Mei 2003, jurnal Nature melaporkan bahwa semua spesies ikan laut yang berukuran besar telah ditangkap berlebihan secara sistematis hingga jumlahnya kurang dari 10% jumlah yang ada pada tahun 1950. Penulis artikel pada jurnal tersebut menyarankan pengurangan penangkapan ikan secara drastis dan reservasi habitat laut di seluruh dunia.

Catatan kaki

1. ^ Beberapa spesies tuna dapat mempertahankan suhu tubuhnya, sehingga tidak dapat selalu dianggap poikilotermik. Ikan hiu putih raksasa (Great White Shark) adalah satu-satunya ikan yang benar-benar endotermik (berdarah panas).

Beberapa jenis ikan plagis(tidak bersisik)seperti ikan tuna dan ikan cucut mampu berenang dengan cepat.

Jenis ikan yang hidup di kutub utara memiliki cairan di darahnya yang dapat menghentikan pembekuan darah.

Whale shark,atau dikenal dengan hiu paus merupakan ikan terbesar. Beberapa orang menganggap mereka adalah predator,padahal mereka hanya memakan plankton sebagai menu harian mereka.

Belut listrik amazon sepanjang 2 meter,dapat membuat tegangan listrik setara aki sepeda motor.

Ikan kerapu(Ephinepelus)membiarkan jenis ikan pembersih seperti cleaner wrasse(Labridoes dimidiatus)berenang di mulutnya untuk memakan sisa makanan yang tersangkut di gigi ikan kerapu





Ikan dan penangkapan ikan adalah pokok pembicaraan yang terdapat di sebagian besar Alkitab. Paling sedikit tujuh rasul - Petrus, Tomas, Natanael (barangkali Bartolomeus), Yakobus yang tua, dan "dua orang murid-Nya yang lain" - menangkap ikan sebagai mata pencarian mereka di Danau Galilea, atau Genesaret (Mat. 4:18; Luk. 5:6-9; Yoh. 21:3). Kita mengetahui dari Yohanes 21:1-6 bahwa setelah kebangkitan Yesus, para rasul ini kembali menangkap ikan. Seperti banyak nelayan pada zaman mereka, murid-murid menangkap ikan dengan pukat dan kail. Mungkin mereka juga telah menangkap ikan dengan mata kail yang diberi umpan. Barangkali Petrus menangkap ikan dengan pancing ketika Yesus menyuruh dia memancing ikan untuk membayar bea (Mat. 17:27).

Dengan segera ikan menjadi simbol utama Kekristenan. Orang Kristen yang mula-mula yang berkumpul secara rahasia dalam katakombe menggunakan tanda ikan untuk memberi isyarat kepada saudara seiman Kristen bahwa suatu pertemuan hendak diadakan. Mungkin mereka menggunakan kata Yunani untuk ikan (ichthus) sebagai kode untuk nama Kristus: Iesous Christos Theou Huios Soter (Yesus Kristus, Anak Allah, Juruselamat). Gabungan huruf-huruf pertama dari kata-kata Yunani ini menjadi kata ichthus dalam bahasa Yunani.

1. Spesies Ikan.

Orang Ibrani pada zaman dahulu menangkap dan memakan ikan dari banyak danau dan sungai di Palestina dan Siria. Sayang sekali, Alkitab tidak menyebutkan jenis ikan khusus yang paling disukai orang Ibrani. Jadi, kita harus menganggap bahwa mereka mencari jenis-jenis ikan yang sama yang dikenal dan disukai orang banyak di Timur Tengah dewasa ini.

a. Ikan Air Tawar. Dewasa ini ada ikan berlimpah-limpah baik di Sungai Yordan dan berbagai anak sungainya, maupun di anak-anak sungai lainnya yang mengalir ke Laut Mati. Kolam-kolam kecil dan sumber-sumber air di kawasan inipun mempunyai banyak ikan. Kolam yang dinamakan Mezereib dekat Yordan, dan sumber-sumber air Akpernaum dan Elisa, dekat Yerikho, penuh dengan ikan.

Ikan gurami dari spesies yang lebih besar, telah mencapai ukuran yang begitu besar di Sungai Efrat sampai ia dinamakan "ikan unta." Orang Ibrani mungkin melihat banyak ikan dari suku ikan bandeng yang warnanya tua. Banyak ahli berpendapat bahwa orang Ibrani pada umumnya tidak mau makan ikan jenis ini; namun ikan ini sangat di sukai orang Romawi. Dewasa ini jenis ikan ini ditangkap dengan pancing yang menggunakan mata kail yang besar; cara ini mungkin yang dimaksudkan dalam Matius 17:27. Ikan lele bisa mencapai ukuran yang besar. Yosefus mencatat bahwa ikan lele besar ini terdapat di sungai Nil.

Sejenis ikan gurami masih banyak terdapat di Siria. Ikan ini berasal dari Siria sebelum pindah ke Eropa. Ikan karper ini dianggap ikan keramat di Urfah, dan terdapat di banyak kolam ikan lain di seluruh kawasan Yordan.

Ikan mormyrus, seperti ikan bass (sejenis bandeng), berenang ke hulu sungai dan dianggap salah satu ikan air tawar yang paling enak. Di Palestina ada juga ikan perch, loath (sejenis ikan lele), bream (sejenis karper), dan belut yang biasa. Ikan trout (forel) banyak sekali terdapat di sungai-sungai kecil di pegunungan, dan sejenis ikan salem terdapat di antara ikan-ikan yang dapat dimakan di Sungai Nil dan sungai-sungai besar di Siria

b. Ikan Laut. Bermacam-macam spesies ikan masih terdapat sepanjang pantai laut di Siria - ikan barakuda, karper laut besar, tuna jenis kecil, ikan terbang, gurami jenis kecil, mullet (ikan berbentuk torpedo), haring, ikan hiu dan satu spesies ikan paus.

Alkitab memberi tahu bahwa "Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar" (Kej. 1:21). KJV menerjemahkannya sebagai "ikan paus". Dengan istilah ikan paus, orang zaman dahulu pasti maksudkan binatang laut besar pada umumnya. Akar kata Ibrani untuk ikan paus (tan) dengan jelas mengacu kepada makhluk yang sangat panjang - belum tentu yang dimaksudkan itu binatang laut. Sebenarnya, kata tan sering diterjemahkan sebagai naga atau lewiatan, tetapi naga tidak tepat. Dari bahasa-bahasa Semit lainnya, seperti bahasa Ugarit, kita tahu bahwa kata tanin dan lewiatan dua-duanya mengacu kepada ikan paus.

Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak menyatakan dengan jelas bahwa Yunus telah ditelan oleh ikan paus, walaupun KJV secara tidak tepat memakai istilah ini di Matius 12:40. Alkitab hanya menyatakan bahwa Yunus ditelan oleh "seekor ikan besar" (Yun. 1:17).

Namun, ikan paus dikenal di wilayah Laut Tengah. Sepanjang sejarah kadang-kadang dicatat bahwa ikan paus terlihat di kawasan ini. Ikan paus yang kemungkinan besar ditemui adalah paus bongkok dan paus sirip.

Ikan paus yang bergigi mungkin lebih umum pada zaman purba daripada sekarang ini. Sebenarnya, tulang-tulang seekor ikan paus bergigi yang besar dipamerkan pada masa pra-Romawi di sebuah kuil kafir di Yope (kini disebut Yafa), yaitu tempat keberangkatan nabi Yunus. Pada waktu itu, legenda menyatakan bahwa tulang-tulang itu berasal dari seekor naga monster yang dibunuh oleh Perseus. Tulang-tulang itu tetap tinggal di Yope sampai para penakluk Romawi membawanya pulang ke ibu kota mereka.





2. Berbagai Cara Menangkap Ikan.



Kita dapat melihat orang sedang menangkap ikan dalam ukiran dan lukisan orang Mesir dan orang Asyur. Ini menunjukkan bahwa orang-orang kuno menggunakan cara-cara menangkap ikan yang mirip sekali dengan cara-cara yang digunakan para nelayan dewasa ini. Mereka memakai pancing, tangkai pancing dan mata kail, dan pukat.

a. Pukat. Orang Ibrani kuno memakai pukat atau jaring untuk menangkap ikan dan untuk berburu. Alkitab menyebutkan beberapa jenis jaring untuk berbagai tujuan. Kata Ibrani cherem menunjukkan jaring yang digunakan baik untuk menangkap ikan maupun untuk berburu (Yeh. 26:5, 14; 47:10; Hab. 1:15). Kata mikmoreth menunjukkan jaring nelayan (Yes. 19:8; bdg. Hab. 1:15, 16. Kata "payang" merupakan terjemahan dari kata yang sama).

Perjanjian Baru menyebutkan pemakaian jaring untuk penangkapan ikan saja. Kami berpendapat bahwa orang Ibrani kuno menggunakan jaring tenunan seperti yang dipakai oleh orang Mesir, yang disebut lebih dari sekali dalam Alkitab (bdg. Yes. 19:8).

b. Kaitan dan Pancing. Pada zaman kuno orang Mesir telah menguasai seni menangkap ikan dengan memakai kaitan. Ayub 40:20-26 menganjurkan bahwa ikan yang amat besar mungkin ditangkap dengan kaitan atau tombak ikan. Para rasul yang menangkap ikan di Danau Galilea mungkin menggunakan baik pancing maupun jala (Mat. 17:27).

c. Tombak Ikan. Para nelayan memakai tombak ikan atau tempuling pada zaman purba untuk menangkap buaya dan jenis-jenis ikan yang besar (Ay. 40:21). Beberapa nelayan di negeri-negeri Arab masih menangkap ikan dengan tempuling.

3. Ikan dalam Perdagangan Kuno.

Hukum-hukum mengenai ikan sebagai makanan (Im. 11:9-12; Ul. 14:9-10) menunjukkan bahwa cara-cara penangkapan ikan telah diketahui pada waktu peristiwa Keluaran pun. Bahkan para nelayan mungkin telah memakai jala pada periode purbakala Mesir (Ay. 18:8; 19:6). Mereka memelihara ikan dalam telaga ("kolam Ikan," KJV) karena dari situ mereka dapat mengambilnya dengan mudah (Kid. 7:4; Yes. 19:10).

Taurat Musa menyatakan bahwa ikan yang bersisik dan bersirip baik untuk dimakan, sedangkan yang tidak bersisik itu haram (Im. 11:9-10). Dengan demikian, belut, ikan hiu, dan beberapa makhluk air laut lainnya tidak boleh dimakan. Ketika orang Yahudi berada di padang gurun, mereka teringat akan ikan yang mereka makan di Mesir (Bil. 11:5), tetapi kita tidak tahu jenis-jenis ikan mana yang mereka ingat. Ikan adalah makanan yang disukai di Tanah Perjanjian, jadi kita beranggapan bahwa orang Israel menemukan persediaan ikan yang banyak di danau-danau dan sungai-sungai di Palestina dan Siria, dan juga dilaut.

Ikan air tawar, terutama sejenis ikan bandeng yang berwarna gelap, digarami seperti ikan laut. Strabo, seorang sejarawan (808 - 849), memberi tahu bahwa dermaga ikan bernama Taricheaea di Danau Galilea dinamakan begitu karena kebiasaan tersebut.

Orang Yahudi suka makan dan berdagang ikan laut seperti ikan air tawar. Kota Sidon memperoleh namanya karena merupakan tempat yang populer di mana perdagangan ikan dilaksanakan. Dari Nehemia 13:16 kita tahu bahwa orang Fenisia dari Tirus sering datang ke Yerusalem sebagai pedagang ikan.

Sebuah pintu gerbang di batas timur laut Yerusalem dinamakan Pintu Gerbang Ikan (II Taw. 33:14; Neh. 3:3; 12:39; Zef. 1:10). Pintu gerbang ini disebut "pintu gerbang yang dahulu" (Za. 14:10) di tempat lain. Beberapa ahli Alkitab berpendapat bahwa ikan dari Danau Galilea dimasukkan melalui pintu gerbang ini.

Tuhan Yesus memberkati.
Cari referensinya di  id.wikipedia.com  dan   http://www.sabda.org/

3 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...

ha, I will test my thought, your post bring me some good ideas, it's truly amazing, thanks.

- Norman

Anonim mengatakan...

Hi all. How are you?