Home

Anda pengunjung ke

Happy Birthday BPK PT

Happy Birthday BPK PT

Susunan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah Periode 2010 - 2012

Pemilihan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah yang dilakukan hari Minggu 7 NOvember 2010 pukul 13.00 mendapatkan hasil sebagai berikut :

KETUA : Kak Reco
SEKRETARIS : Kak Nila
BENDAHARA : Kak Tyas

Untuk sie pendukung yang lain akan dikoordinasikan lebih lanjut.

Selamat bertugas Kakak-kakak pengurus yang sudah terpilih.
Selalu berkarya untuk meningkatkan persekutuan dan untuk kemuliaan TUhan.

Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 28 Oktober 2010

MInggu, 31 Oktober 2010 Perjamuan Tanpa Keakraban

Perjamuan Tanpa Keakraban
Baca: Lukas 24:27-35

Ayat Mas: Lukas 24:30,31
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 22-23; Titus 1

Dua orang anggota majelis gereja bertengkar dalam rapat. Benih permusuhan muncul. Ketua majelis prihatin. Seminggu kemudian keduanya diundang makan malam di rumahnya. Suasana santai tercipta saat makan bersama. Masing-masing bisa mencurahkan isi hati. Perjamuan itu menghasilkan keterbukaan. Keduanya jadi saling memahami dan mengampuni. Ternyata “diplomasi makan bersama” sangat ampuh untuk mengakrabkan. Di meja makan, yang satu bisa memandang yang lain sebagai saudara, bukan hanya sebagai pejabat gereja.

Sesudah Yesus bangkit, Dia menemui dua murid-Nya di jalan menuju Emaus, namun Dia malah dianggap “orang asing’ (ayat 18). Untuk memperkenalkan diri-Nya, Yesus mula-mula menjelaskan Kitab Suci, sehingga hati kedua murid itu berkobar-kobar (ayat 32). Kemudian, Dia mengadakan Perjamuan Kudus! “Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.” Sama seperti yang Dia buat pada perjamuan terakhir (bandingkan dengan Lukas 22:19). Hasilnya? Perjamuan itu mengakrabkan. Dalam suasana makan bersama, muncul pengenalan pribadi. Mata kedua murid pun terbuka dan mereka mengenal Dia (ayat 31).

Perjamuan Kudus adalah peristiwa luar biasa. Bayangkan, Raja Semesta mau mengundang orang berdosa seperti kita, untuk makan semeja dengan-Nya. Yang jauh menjadi dekat. Dalam perjamuan, roti dan air anggur—lambang tubuh dan darah-Nya—menyatu di tubuh kita. Betapa akrabnya kita dengan Dia! Maka, sambutlah setiap Perjamuan Kudus sebagai momen untuk menjalin keakraban dengan Tuhan, bukan sekadar kebiasaan

BISA IKUT DALAM PERJAMUAN ADALAH SEBUAH KEHORMATAN
JANGAN MENGANGGAPNYA SEKEDAR RITUAL KEAGAMAAN
Penulis: Juswantori Ichwan
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Perjamuan Tanpa Keakraban&nama=

Tidak ada komentar: