Tidak Boleh Diceraikan Manusia
Baca: Matius 19:1-8
Ayat Mas: Matius 19:6
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 50; Ibrani 8
Serombongan turis Amerika yang berwisata di pedalaman Tiongkok berpapasan dengan arak-arakan meriah. Sebuah arak-arakan pernikahan; pengantin pria sedang menjemput pengantin wanita untuk menuju balai pesta. “Siapa yang wajahnya ditutup cadar tebal itu?” tanya para turis. “Pengantin wanita,” sahut pemandu lagi. “Mengapa wajahnya harus ditutup?” “Di desa ini, orangtua menjodohkan anak-anaknya, dan seorang pengantin dilarang melihat calon pasangannya sampai resmi menikah,” jelas si pemandu.
Tempat berbagi kasih, berkat, untuk membangun iman remaja Kristen
Anda pengunjung ke
Happy Birthday BPK PT

Susunan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah Periode 2010 - 2012
Pemilihan Pengurus BPK Persekutuan Teruna GPIB Anugerah yang dilakukan hari Minggu 7 NOvember 2010 pukul 13.00 mendapatkan hasil sebagai berikut :
KETUA : Kak Reco
SEKRETARIS : Kak Nila
BENDAHARA : Kak Tyas
Untuk sie pendukung yang lain akan dikoordinasikan lebih lanjut.
Selamat bertugas Kakak-kakak pengurus yang sudah terpilih.
Selalu berkarya untuk meningkatkan persekutuan dan untuk kemuliaan TUhan.
Tuhan Yesus memberkati
KETUA : Kak Reco
SEKRETARIS : Kak Nila
BENDAHARA : Kak Tyas
Untuk sie pendukung yang lain akan dikoordinasikan lebih lanjut.
Selamat bertugas Kakak-kakak pengurus yang sudah terpilih.
Selalu berkarya untuk meningkatkan persekutuan dan untuk kemuliaan TUhan.
Tuhan Yesus memberkati
Kamis, 11 November 2010
Rabu, 10 NOvember 2010 Pahlawan
Pahlawan
Baca: 2 Samuel 1:17-27
Ayat Mas: Amsal 22:1
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 48-49; Ibrani 7
Di Alkitab ada catatan kontras tentang kematian dua tokoh dalam sejarah Israel. Yakni Yonatan, putra raja Saul, dan Yoram, putra raja Yosafat. Apa yang kontras? Yonatan, kematiannya ditangisi dan sosoknya dihormati sebagai pahlawan. Secara khusus bahkan Daud menciptakan nyanyian ratapan yang mengagungkan kepahlawanannya dan ayahnya, Saul. Ia wafat sebagai orang yang dicintai (ayat 23). Sebaliknya, mengenai Yoram, 2 Tawarikh 21:20 mencatat, “Ia meninggal dengan tidak dicintai orang.”
Baca: 2 Samuel 1:17-27
Ayat Mas: Amsal 22:1
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 48-49; Ibrani 7
Di Alkitab ada catatan kontras tentang kematian dua tokoh dalam sejarah Israel. Yakni Yonatan, putra raja Saul, dan Yoram, putra raja Yosafat. Apa yang kontras? Yonatan, kematiannya ditangisi dan sosoknya dihormati sebagai pahlawan. Secara khusus bahkan Daud menciptakan nyanyian ratapan yang mengagungkan kepahlawanannya dan ayahnya, Saul. Ia wafat sebagai orang yang dicintai (ayat 23). Sebaliknya, mengenai Yoram, 2 Tawarikh 21:20 mencatat, “Ia meninggal dengan tidak dicintai orang.”
Selasa, 9 November 2010 Tidak Kehilangan Senyum
Tidak Kehilangan Senyum
Baca: 2 Tawarikh 20:1-18
Ayat Mas: 2 Tawarikh 20:15
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 46-47; Ibrani 6
Di sebuah desa kecil yang setahun sebelumnya hancur karena gempa bumi, tinggal seorang ibu sebatang kara. Ibu itu terkenal karena senyumnya yang lembut kepada setiap orang yang dijumpainya. Suatu hari seorang pemuda bertanya, “Ibu selalu tersenyum, apakah Ibu tidak pernah merasa susah?” Ibu itu menjawab, “Pernah. Setahun yang lalu saya kehilangan semuanya; suami, anak-anak, cucu-cucu, dan harta benda karena gempa bumi. Saya hanya punya baju di badan, tanpa sanak keluarga dan hidup terlunta-lunta.” “Lalu sejak kapan Ibu bisa kembali tersenyum?” tanya pemuda itu lagi. “Sejak saya menyadari, bahwa saya masih memiliki Allah,” jawab ibu itu pula.
Baca: 2 Tawarikh 20:1-18
Ayat Mas: 2 Tawarikh 20:15
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 46-47; Ibrani 6

Senin, 8 November 2010 Perjumpaan yang mengubahkan
Perjumpaan yang Mengubahkan
Baca: Yohanes 4:1-14
Ayat Mas: Yohanes 4:13,14
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5
Demikianlah yang terjadi pada suatu siang di Sikhar. Ada dua orang yang belum pernah saling jumpa. Mereka tampak berbeda. Yang satu lelaki, yang satu perempuan; yang satu Yahudi, yang lain Samaria; yang satu haus dan tak punya timba, yang satu lagi siap mengambil air dengan timba. Kedua orang ini bertemu di sumur. Alangkah mengejutkan karena lelaki tanpa timba yang haus itu justru memiliki air hidup yang membuat siapa pun yang meminumnya tak haus lagi. Sementara perempuan yang siap menimba, ternyata adalah pihak yang mendambakan air hidup itu.
Penjumpaan dan percakapan dengan lelaki itu begitu memesona dan mengubah hidup perempuan Samaria ini. Ia berubah—dari perempuan yang status sosialnya direndahkan karena kehidupan seksual yang mencengangkan, menjadi perempuan penginjil (ayat 28,29). Ya! Setelah berjumpa dengan Yesus, ia bersaksi bahwa dahaga hatinya telah lenyap, diganti dengan air hidup yang terus mengalir. Mengapa? Sebab Yesus menyentuh hati yang haus dan mengalirkan kehidupan baru di hati perempuan itu.
Apabila Anda mengalami dahaga jiwa yang membuat Anda merasa hampa dan mencari-cari, datanglah dan mintalah air hidup kepada Yesus. Minta Tuhan berkarya; mengubah, memperbarui, dan menyegarkan segenap aspek hidup Anda—pikiran, perkataan, tindakan, karakter, dan sebagainya.
KRISTUS MENAWARKAN AIR KEHIDUPAN
SUPAYA SETELAH MEMINUMNYA, KITA TAK PERNAH LAGI KEHAUSAN
Penulis: Daniel K. Listijabudi
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Perjumpaan yang Mengubahkan &nama=
Baca: Yohanes 4:1-14
Ayat Mas: Yohanes 4:13,14
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5
Pernahkah hati Anda tertambat pada sesuatu atau seseorang? Sesuatu yang menambat hati kita pasti istimewa dan mengesankan; lalu menciptakan kenangan tersendiri dalam ingatan. Lebih dari itu, mungkin ia juga dapat mengubah jalan kehidupan kita selanjutnya.

Penjumpaan dan percakapan dengan lelaki itu begitu memesona dan mengubah hidup perempuan Samaria ini. Ia berubah—dari perempuan yang status sosialnya direndahkan karena kehidupan seksual yang mencengangkan, menjadi perempuan penginjil (ayat 28,29). Ya! Setelah berjumpa dengan Yesus, ia bersaksi bahwa dahaga hatinya telah lenyap, diganti dengan air hidup yang terus mengalir. Mengapa? Sebab Yesus menyentuh hati yang haus dan mengalirkan kehidupan baru di hati perempuan itu.
Apabila Anda mengalami dahaga jiwa yang membuat Anda merasa hampa dan mencari-cari, datanglah dan mintalah air hidup kepada Yesus. Minta Tuhan berkarya; mengubah, memperbarui, dan menyegarkan segenap aspek hidup Anda—pikiran, perkataan, tindakan, karakter, dan sebagainya.
KRISTUS MENAWARKAN AIR KEHIDUPAN
SUPAYA SETELAH MEMINUMNYA, KITA TAK PERNAH LAGI KEHAUSAN
Penulis: Daniel K. Listijabudi
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Perjumpaan yang Mengubahkan &nama=
Minggu, 7 November 2010 Terlalu sibuk
Terlalu Sibuk
Baca: Hagai 1:1-11
Ayat Mas: Hagai 1:9
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 40-42; Ibrani 4
Kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Palembang, dan sebagainya mengalami perubahan yang drastis dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Sekarang, kota-kota tersebut bertambah macet. Kendaraan bermotor makin banyak. Orang bertambah sibuk. Tak tampak lagi kota yang lengang dan santai. Perubahan ini juga sangat berdampak kepada cara orang berlalu lintas. Orang semakin egois dalam berkendaraan, tidak peduli lagi dengan pengendara yang lain; serobot sana serobot sini; yang penting saya sampai duluan. Ternyata bertambah sibuknya manusia, berdampak pada semakin berkurangnya kepedulian manusia terhadap hal yang lain.
Baca: Hagai 1:1-11
Ayat Mas: Hagai 1:9
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 40-42; Ibrani 4

Hal serupa terjadi juga dengan bangsa Israel pada zaman Hagai. Mereka sangat sibuk mengurus urusannya masing-masing (ayat 9), sehingga mereka tidak peduli dengan urusan rumah Tuhan. Mereka berlomba-lomba mempercantik rumah sendiri (ayat 4), sehingga rumah Tuhan yang sudah menjadi reruntuhan pun tidak lagi diperhatikan.
Allah menegur mereka melalui Hagai agar mereka tidak hidup untuk diri sendiri saja. Allah mau agar mereka memperhatikan rumah Tuhan juga. Bukannya Tuhan merasa kurang diperhatikan, melainkan agar mereka menyadari kehadiran Tuhan serta berkat-berkat-Nya di tengah mereka.
Ketika kita semakin sibuk, berhati-hatilah karena kesibukan akan menggerus hal-hal penting lain di hidup kita; seperti bersosialisasi, kepedulian terhadap keluarga, kesehatan pribadi, bahkan kedekatan kita kepada Tuhan. Perlambat kecepatan; lihatlah kembali ke kiri, ke kanan, banyak hal perlu mendapat perhatian kita.
JANGAN BIARKAN KESIBUKAN MENGENDALIKAN KITA
KITALAH YANG HARUS MENGENDALIKAN KESIBUKAN
Penulis: Riand Yovindra
http://www.renunganharian.net/lihatrenungan.php?judul=Terlalu Sibuk&nama=
Langganan:
Postingan (Atom)